Laporkan Masalah

TINGKAT KERAWANAN BANJIR DI SUB DAS DENGKENG DAS BENGAWAN SOLO

DESSY RATNASARI, Dr. Ir. Ambar Kusumandari, M.E.S.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Sub DAS Dengkeng merupakan bagian dari DAS Bengawan Solo Hulu yang terletak di enam wilayah kabupaten, yaitu Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sleman, Gunung Kidul dan boyolali yang termasuk dalam kategori kritis. Kerusakan di Sub DAS Dengkeng ditandai dengan seringnya kajadian banjir yang terjadi di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan tingkat kerawanan banjir, menganalisis faktor yang menentukan tingkat kerawanan banjir serta mengetahui alternatif, solusi atau penanganan yang tepat bagi pengelolaan di Sub DAS Dengkeng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengelolaan data berdasarkan parameter terkait daerah rawan banjir yaitu bentuk lahan (30%), meandering sungai (5%), pembendungan oleh percabangan sungai (10%), lereng lahan (10%) dan manajemen bangunan air (45%), metode ini diacu dalam Formulasi Tingkat Daerah Rawan Banjir (Paimin, 2010) yang kemudian dilakukan penilaian terhadap setiap unit lahan, nilai skor dan bobot masing-masing unit lahan dihitung secara tertimbang. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh lima klasifikasi tingkat kerawanan banjir di Sub DAS Dengkeng, yaitu daerah dengan tingkat sangat rawan terhadap banjir, rawan terhadap banjir, agak rawan, sedikit rawan dan daerah yang tidak rawan tehadap banjir. Daerah yang sangat rawan terhadap banjir memiliki luas 61,02% dari total luas wilayah Sub DAS Dengkeng, daerah sedikit rawan memiliki luas 0,62%, daerah agak rawan memiliki luas 0,3%, daerah rawan memiliki luas 0,05% sedangkan daerah yang tidak rawan terhadap banjir memiliki luas 38,02% dari total luas wilayah Sub DAS Dengkeng.

Dengkeng sub-watershed is part of upstream Bengawan Solo watershed located in six regencies of Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sleman, Gunung Kidul, and Boyolali that was in critical category. Destruction in Dengkeng sub-watershed is marked with often occurring flood in the area. This research was intended to identify and to map flood proneness level, to analyze factor determine flood proneness level and to identify appropriate alternative solutions for management in Dengkeng sub-watershed. Method used in this research is data management based on parameters related to flood prone area. The parameters are land shape (30%), river meandering (5%), damming by river branch (10%), land slope (10%), and water body management (45%). The method was referred in flood prone area level formulation (Paimin, 2010) in which assessment was conducted in each land unit; score and weight in each land unit is obtained with weighted calculation. The results indicated that there are five flood prone classifications in Dengkeng sub-watershed: very prone area, prone area, rather prone area, little prone area and non-prone area. Very prone area covered 61,02% of total Dengkeng sub-watershed, little prone area covered 0,62%, rather prone area covered 0,3%, little prone area covered 0,05% of total Dengkeng sub-watershed, meanwhile, non-prone area covered 38,02% of total Dengkeng sub-watershed.

Kata Kunci : banjir, tingkat kerawanan banjir, Sub DAS Dengkeng,

  1. S1-2017-375114-abstract.pdf  
  2. S1-2017-375114-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-375114-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-375114-title.pdf