Laporkan Masalah

ERODIBILITAS TANAH DAN MUATAN SUSPENSI PADA LAHAN AGROFORESTRI (SENGON CAMPUR KOPI) DAN HUTAN BAMBU DI DESA SANANKERTO, KECAMATAN TUREN, KABUPATEN MALANG

EVAN MAHDI KHOIRUDDIN, Dr. Ir. Ambar Kusumandari, M.E.S.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Desa Sanankerto memiliki hutan bambu yang tumbuh alami seluas 35 ha. Hutan bambu memiliki peranan penting dan manfaat yang besar untuk konservasi hutan khususnya dalam hal ekologi sebagai penyimpan cadangan air dan penahan erosi. Minimnya informasi dan/atau pustaka mengenai hidrologi hutan bambu membuat penelitian mengenai hidrologi perlu untuk dilakukan. Sebagai pembanding, peneliti memilih lahan agroforestri yang merupakan penggunaan lahan paling dominan di Desa Sanankerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai erodibilitas tanah, mengetahui besarnya muatan suspensi yang dihasilkan, dan mengetahui hubungan antara tebal hujan dengan muatan suspensi pada lahan agroforestri (sengon campur kopi) dan hutan bambu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengambilan sampel tanah dengan menggunakan soil ring, pengukuran tinggi muka air dengan Automatic Water Level Recorder (AWLR), data debit aliran pada agroforestri menggunakan V-notch weir 90 derajat, sedangkan pada hutan bambu menggunakan bangunan SPAS dari bambu berukuran 4m x 0,25m x 1,5m, data suspensi pada agroforesti menggunakan metode raising stage suspended sampler sedangkan pada hutan bambu menggunakan suspended sampler, data tebal hujan menggunakan Automatic Water Recorder (ARR), dan data vegetasi mengunakan diagram profil karena lebih representatif untuk menggambarkan struktur vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai erodibilitas pada lahan agroforestri berkisar antara 0,18-0,25 sedangkan pada hutan bambu berkisar antara 0,16-0,26 dan keduanya termasuk dalam kategori rendah-sedang. Semakin tinggi BO dan permeabilitas maka kepekaan tanah untuk tererosi semakin rendah. Pada hutan bambu dengan DTA seluas 5,33 ha terjadi erosi sebesar 0,202 ton/ha, sedangkan pada lahan agroforestri (sengon campur kopi) tidak terjadi erosi selama pengamatan. Tebal hujan berbanding lurus dengan muatan suspensi pada hutan bambu dengan persamaan Muatan suspensi = 38,1003 x P 0,4062, tebal hujan dan muatan suspensi berkorelasi secara signifikan, ditunjukkan oleh nilai R2 = 0,8122.

Sanankerto village possesses 35 ha naturally grown bamboo forest. Bamboo forest has important role and great benefit to forest conservation especially for its ecology as water storage and erosion captor. Limited information and literature regarding hydrology on bamboo forest has encouraged more research about it. As comparison, researcher chooses agroforestry land that known as dominant land use on Desa Sanankerto. This research has to know erodibility value, amount of suspended load that occurs and to know relation between precipitation and load suspension on agroforestry land (sengon and kopi mixed) and bamboo forest. Method used in this research includes soil sampling using soil ring, measuring water level using Automatic Water Level Recorder (AWLR), flow debit data on agroforestry using V-notch weir 90 degree, while on bamboo forest using SPAS building from bamboo sized 4m x 0.25m x 1.5m, suspension data on agroforestry using raising stage suspended sampler method, while on bamboo forest using suspended sampler, precipitation data gained using Automatic Water Recorder (ARR), and vegetation data gained using profile diagram since it is more representative to picture vegetation structure. Results shows that erodibility value on agroforestry land ranged between 0.18-0.25 while on bamboo forest shows on 0.16-0.26, both of them classified as low to middle level of erodibility. The higher the organic matter and permeability the lower soil erosivity becomes. On bamboo forest with catchment area 5.33 ha erosion occured 0.202 ton/ha, while on agroforestry land (sengon and kopi) no erosion occured during observation. Precipitation is directly proportional with load suspension on bamboo forest with equation Suspended load= 38.1003 x P 0.4062, although relationship between precipitation and suspended load stated significant shown by R2 = 0.8122.

Kata Kunci : erodibilitas, hutan bambu, lahan agroforestri, dan suspensi ; agroforestry land, bamboo forest, erodibility, and suspension