Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Proses infiltrasi dipengarui oleh beberapa faktor, antara lain tekstur dan struktur tanah, kelembapan tanah, tumbuhan bawah dan tajuk penutup tanah. Desa Banaran merupakan desa yang dikelilingi bukit-bukit dengan batuan berupa lapukan dari gunung berapi. Lahan yang curam dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam tanaman semusim. Hal ini dapat memicu terjadinya longsor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persen penutupan tajuk, dan kerapatan vegetasi, mengetahui sifat fisik tanah dan menganalisis kapasitas infiltrasi di kawasan lahan longsor Desa Banaran. Metode pengambilan data vegetasi dengan membuat Nested Sampling untuk mengetahui kerapatan individu per Ha dan diagram profil untuk menggambarkan proyeksi vertikal dan horisontal. Sampel tanah tidak terusik diambil menggunakan soil ring sample, sedangkan sampel tanah terusik menggunakan sekop kemudian dimasukkan dalam plastik. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Hutan Fakultas Kehutanan. Pengukuran infiltrasi menggunakan doublering infiltrometer kemudian dilakukan analisis menggunakan rumus Horton untuk mengetahui nilai kapasitas infiltrasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata kapasitas infiltrasi lereng atas sebesar 192 mm/jam dengan penutupan tajuk 31%, struktur tanah remahgumpal bersudut, tekstur geluh dan geluh lempung. Rata-rata kapasitas infiltrasi lereng tengah sebesar 84 mm/jam dengan penutupan tajuk sebesar 37%, struktur tanah gumpal bersudut, dan tekstur geluh lempung. Rata-rata kapasitas infiltrasi lereng bawah sebesar 56 mm/jam dengan penutupan tajuk sebesar 36%, struktur remah-gumpal bersudut dan tekstur lempung.

Infiltration is the process of entering water into the soil through the soil surface. Infiltration influenced by several factors, including soil texture and structure, soil moisture, vegetation and land cover. Banaran village placed around hills which had steep slope. Huge landslide was occured in April 2017. Intensive farming system without a good soil and water conservation potentially become the trigger. The researchs aims is to investigates the percentage of canopy cover; vegetation density; soil physical characteristics and to analyze infiltration capacity. Vegetation profile was investigate method by making nested sampling. Soil sampling was collected using soil ring sample for undisturbed soil samples and for disturbed soil samples using scoop. Laboratory analysis was conducted at Forest Science Laboratory of Faculty of Forestry. Measurement of infiltration using double ring infiltrometer then analyzed using Horton formula to know the value of infiltration capacity. Based on the result of the research, it is known that the average of infiltration capacity of the upper slope is 192 mm / hr with 31% canopy cover, crumb-blocky structure, loam texture and clay texture. The average infiltration capacity of the central slopes is 84 mm / hr with a canopy cover of 37%, blocky strusture and clay loam texture. Average bottom slope infiltration capacity of 56 mm / hr with 36% cover canopy cover, crumb-blocky structure and clay texture.

Kata Kunci : Penutupan Lahan, Sifat Fisik Tanah, Kapasitas Infiltrasi;land cover, soil physical properties, infiltration capacity