Pola tanam yang berbeda pada suatu lokasi akan berpengaruh terhadap proses infiltrasi yang terjadi. Keberadaan tanaman dapat memperbesar kapasitas infiltrasi tanah karena adanya perbaikan sifat fisik tanah. Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) yang masuk ke dalam tanah secara vertikal. Proses infiltrasi dipengaruhi beberapa faktor, antara lain sifat fisik kimia tanah, penutupan vegetasi, dan pengolahan lahan (intervensi manusia). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi penutupan vegetasi, sifat fisik kimia tanah, serta menganalisis kapasitas infiltrasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada berbagai pola tanam di Dusun Tamansari. Pengambilan data vegetasi dengan metode diagram profil untuk menggambarkan proyeksi vertikal dan horisontal serta metode nested sampling untuk mengetahui kerapatan vegetasinya. Analisis data vegetasi menggunakan software SexI-FS dan Adobe Photoshop. Pengambilan sampel tanah menggunakan soil ring sample untuk tanah tidak terusik, serta menggunakan kantong plastik dan sekop untuk tanah terusik. Analisis sifat fisik kimia tanah dilakukan di Laboratorium. Pengambilan data infiltrasi menggunakan alat double ring infiltrometer kemudian dianalisis menggunakan rumus Horton. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa seluruh lokasi memiliki tekstur tanah yang sama yaitu sandy loam dengan struktur tanah yang sama yaitu granuler. Rata-rata kapasitas infiltrasi dari yang terbesar yaitu AFTAB sebesar 372 mm/jam, AF-RM 1 sebesar 372 mm/jam, AF-RM 2 sebesar 360 mm/jam, Kebun Kopi 352 mm/jam, dan yang terkecil yaitu Kebun Teh sebesar 316 mm/jam. Kapasitas infiltrasi pada seluruh pola tanam tergolong sangat cepat.

Different type of cropping patterns in a location will affect the infiltration process. The existence of plants can increase infiltration capacity due to improved physical properties of soil. Infiltration is a process of water flow (generally derived from rainfall) that enters the soil vertically. The infiltration process is influenced by several factors, including soil physical and chemical properties, vegetation, and land treatment (human intervention). The purpose of this research is to know the condition of vegetation, soil physical and chemical properties, also to analyze infiltration capacity and the factors that influence it at various cropping pattern in Tamansari. Vegetation data was taken by profile diagram method to represent vertical and horizontal projections, and nested sampling method to find out the vegetation density. Analysis of vegetation data using SexI-FS software and Adobe Photoshop. Soil samples was collected using soil ring sample for undisturbed soil, and use plastic bag and shovel for disturbed soil. Analysis of soil physical and chemical properties was done at Laboratory. Infiltration data was taken by using double ring infiltrometer and then analyzed using Horton formula. Based on the results of the research, it is known that all locations have the same soil texture that is sandy loam with the same soil structure that is granuler. The average of infiltration capacity from the largest that is AF-TAB cropping pattern is 372 mm/hr, AF-RM 1 cropping pattern is 372 mm/hr, AF-RM 2 cropping pattern is 360 mm/hr, Coffe Farm is 352 mm/jam, and the smalest Tea Farm is 316 mm/hr. The infiltration capacity of all cropping patterns is classified very fast.

Kata Kunci : Infiltrasi, Pola Tanam, Sifat Fisik Tanah, Vegetasi