Laporkan Masalah

KAPASITAS INFILTRASI PADA DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) HUTAN PINUS DAN LAHAN PERTANIAN DI DESA PENANGGUNGAN, KECAMATAN WANAYASA, BANJARNEGARA

MEILYTA ZESARY S., Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si.

2018 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan pinus dan lahan pertanian adalah penggunaan lahan yang dominan di Desa Penanggungan. Penggunaan lahan dan pengolahan lahan yang berbeda berpotensi mengganggu penutupan lahan dan laju infiltrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penutupan lahan, sifat fisik dan kimia tanah, kapasitas infiltrasi pada daerah tangkapan air hutan pinus dan lahan pertanian di Desa Penanggungan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Struktur vegetasi di hutan pinus diselidiki dengan nested sampling dan diagram profil. Profil vegetasi digambarkan menggunakan software SExI - FS. Sampel tanah terusik diambil menggunakan soil ring sample, untuk analisis berat volume, berat jenis, dan porositas tanah. Sampel tanah tidak terusik diambil menggunakan sekop, untuk analisis tekstur, struktur, dan bahan organik tanah. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Fakultas Teknologi Pertanian. Pengukuran infiltrasi menggunakan double ring infiltrometer, kemudian dilakukan analisis menggunakan rumus Horton untuk mengetahui nilai kapasitas infiltrasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa rata-rata kapasitas infiltrasi pada hutan pinus berkisar antara 160 - 300 mm/jam dengan penutupan tajuk 65%, struktur tanah granuler, tekstur tanah geluh lempung pasiran dan geluh, porositas tanah berkisar antara 71,28% - 76,80%, dan bahan organik tanah berkisar antara 4,46% - 20,30%. Rata-rata kapasitas infiltrasi pada lahan pertanian berkisar antara 180 - 336 mm/jam dengan struktur tanah granuler, tekstur tanah geluh, porositas tanah berkisar antara 67,95% - 71,72%, dan bahan organik tanah berkisar antara 4,36% - 11,27%.

Pine forest and agricultural land are dominant land use in Penanggungan Village. Different land use and treatment potentially disturbed the land cover and infiltration rates. The aimed of this research to investigate land cover, physical and chemical properties of soil, infiltration capacity on agricultural land and pine forest catchment areas at Penanggungan Village, Wanayasa Sub-district, Banjarnegara, Central Java. Vegetation structure in pine forest was investigated by nested sampling and profile diagram. The vegetation profile then figured in using SExI � FS software. Undisturbed soil samples was collected using soil ring sample, to analyse bulk density, particle density, and soil porosity. Disturbed soil samples was collected using shovel, to analyse soil texture, soil structure, and soil organic matter. Soil analysis was conducted at Soil Laboratory of Faculty of Agricultural Technology. Measurement of infiltration using double ring infiltrometer, then analyzed using Horton formula to know the value of infiltration capacity. Based on this result of the research, it is known that average of infiltration capacity of the pine forest is 160 - 300 mm/hour with 65% canopy cover, granuler structure, sandy clay loam and loam texture, 71,28% - 76,80% soil porosity, and 4,46% - 20,30% soil organic matter. The average infiltration of the agricultural land is 180 - 336 mm/hour with granuler structure, sandy loam texture, 67,95% - 71,72% soil porosity, and 4,36% - 11,27% soil organic matter.

Kata Kunci : hutan pinus,lahan pertanian,sifat fisik tanah,sifat kimia tanah,infiltrasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.