Laporkan Masalah

NERACA AIR SECARA HIDROMETEOROLOGIS DI SUB DAS KODIL DAS BOGOWONTO

HERLIN NATALIA DEWI, Ir. Sri Astuti Soedjoko

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Air merupakan hal pokok bagi konsumsi dan sanitasi manusia. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan air juga semakin meningkat sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan lahan yang cukup besar untuk permukiman, tempat usaha dan lahan pertanian yang tentunya akan mendesak lahan resapan air. Sub DAS Kodil dengan luas 20438,018 Ha mengalami kekeringan di beberapa daerah salah satunya adalah Kecamatan Bener. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai neraca air secara hidrometeorologis dan melakukan simulasi pengunaan lahan yang bertujuan untuk mengetahui neraca air serta indeks kekeringan di Sub DAS Kodil. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Thornthwaite Mather. Wilayah Sub DAS dibagi menjadi empat kawasan dan dilakukan perhitungan neraca air sehingga diperoleh informasi defisit air (D), surplus air (S) dan indeks kekeringan (Ia). Simulasi perubahan penggunaan lahan dilakukan berdasarkan kesediaan masyarakat. Luas lahan yang disimulasikan diperoleh dari persentase masyarakat yang bersedia mengubah penggunaan lahannya. Arahan perubahan yang diusulkan disesuaikan keinginan masyrakat dengan mengadopsi sistem agroforestri dan mempertimbangkan arahan fungsi kawasan. Hasil penelitian menunjukkan Neraca air di Sub DAS Kodil mulai dari kawasan I sampai IV memiliki evapotranspirasi potensial tahunan secara berurutan dari kawasan I sampai kawasan IV yaitu 876,02 mm/tahun; 1098,68 mm/tahun; 1302,35 mm/tahun; dan 1154,63 mm/tahun. Defisit air kawasan I hingga IV yaitu 2,35 mm/tahun; 54,56 mm/tahun; 122,07 mm/tahun dan 68,40 mm/tahun. Run off kawasan I sampai IV berturut-turut yaitu 1940,03 mm/tahun; 1580,73 mm/tahun; 1390,02 mm/tahun dan 1543,85 mm/tahun. Indeks kekeringan di Sub DAS Kodil secara berurutan dari kawasan I sampai kawasan IV yaitu 0,27%; 4,97%; 9,37% dan 5,92% yang seluruhnya masuk dalam kriteria tidak ada atau sedikit kekurangan air. Setelah dilakukan simulasi perubahan penggunaan lahan terjadi penurunan indeks kekeringan air secara berurutan yaitu 0,26%; 4,46%; 8,23% dan 5,83%

Water is essential for human consumption and sanitation . Along with the increase of population, water demand is also increasing and therefore contributes to the needs of land for residential , business premises and agricultural land , which would certainly urge the water. Sub DAS Kodil with 20438,018 hectares drought in some areas one of which is Bener District . Therefore it is necessary to study the water balance in hydrometeorological and simulate land use that aims to determine the water balance as well as the index of drought in Sub DAS Kodil . The research method used is Thornthwaite Mather. Sub watershed areas are divided into four regions and water balance calculation is performed to obtain information of water deficit (D), water surplus (S) and aridity index (Ia) of each region. Simulation of land use changes made by the willingness of the community. The simulated land area obtained from the percentage of people who are willing to change the land use. Directions of the proposed changed adjusted with the wishes of the people with agroforestry system by considering the direction of area function. The results showed, water balance in Sub DAS Kodil from region I until IV has an annual potential evaporation are 876,02 mm/year; 1098,68 mm/year ; 1302,35 mm/year; and 1154,63 mm/year. Water deficit regions I to IV are 2,35 mm/year ; 54,56 mm/year; 122,07 mm/year and 68,40 mm/year. Run off from area I until IV are 1940,03 mm/year; 1580,73 mm/year; 1390,02 mm/year and 1543,85 mm/year. Aridity index in Sub DAS Kodil sequentially from region I to region IV are 0,27%; 4,97%; 9,37% and 5,92% are mostly in the criteria there is no or little water shortage. After simulating land use changes decreased aridity index are 0,26%; 4,46%; 8,23% dan 5,83%.

Kata Kunci : neraca air, penggunaan lahan optimal, metode Thornthwaite Mather