Sub DAS Watugede memiliki luas 2.304,58 ha. Sungai di Sub DAS Watugede pun mengalami pergantian warna menjadi lebih keruh saat hujan yang menandakan telah terjadinya erosi tanah sehingga mengakibatkan sedimentasi. Keadaan ini diakibatkan sub DAS Watugede memiliki topografi yang sebagian besar curam dan penggunaan lahan didominasi sawah dan tegalan, sehingga berpotensi terjadinya erosi. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penelitian ini bertujuan menghitung estimasi erosi dengan membandingkan dua penggunaan lahan dominan di Sub DAS Watugede. Metode yang dipakai yaitu metode erosion bridge. Metode erosion bridge merupakan estimasi erosi tanah dengan memasang alat untuk mengukur besarnya perubahan permukaan tanah yang terjadi. Penentuan titik sampel dengan memilih lokasi yang didominasi tegalan dan sawah. Lokasi tegalan dan sawah dipilih karena dua penggunaan lahan inilah yang mendominasi di sub DAS Watugede. Penempatan erosion bridge pada tiap lokasi ditentukan dengan melihat kelerengan lahan dan lokasi yang diperkirakan merupakan alur air saat hujan. Pengukuran dilakukan pada saat musim hujan pada bulan April hingga Mei 2015. Hasil penelitian menunjukkan erosi tertinggi pada penggunaan lahan tegalan yaitu sebesar 3,026 ton/ha/tahun, sedangkan penggunaan lahan sawah yaitu 2,376 ton/ha/tahun.

Watugede micro catchment has total of 2.304,58 ha. The color of water in the Watugede micro catchment has change during rainfall. It indicates that the erotion has influenced by sediment. This situation potentially influenced by the steep topography and landuse in the catchment. The landuse is dominated by ricefield and mixforest, so the chance of erotion potentially larger. Based on this condition, this research intends to calculate estimate the erosion by comparing the two types of land use in Watugede micro catchment. The method used in this research is erosion bridge method. Erosion bridge is a method to estimate the erosion by putting stick erosion device to calculate the changes of soil surface. The determination of sample points are based on the land that use for ricefield and mix forest. The placement of erosion bridge in every location based on the steepness and the locations that predicts as water line during rain. The calculation was done on rainy season from April to March 2015. The result of the research shows the highest number of erosion in on mix forest which is 3.026/ton/ha/year, while the use of ricefield only 2.376/ton/ha/year. Key word: Watugede micro catchment, estimation , erosion bridge, landuse

Kata Kunci : Sub Das Watugede, estimasi erosi, erosion bridge, penggunaan lahan